Netiquette
Netiquette
Dalam kaitannya dengan komunikasi, etika
komunikasi mencakup segala nilai dan norma yang menjadi standar dan acuan
manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain. Etika sendiri merupakan cabang
utama ilmu filsafat yang mempelajari mengenai nilai-nilai mengenai benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab yang menjadi standar dan penilaian moral
dalam masyarakat atau publik. Tanpa adanya etika komunikasi, dapat terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahpahaman, pertengkaran,
perselisihan, dan lain sebagainya. Selain diterapkan dalam dunia nyata, yaitu
lingkungan masyarakat, etika dalam berkomunikasi juga diterapkan pada dunia
maya atau internet. Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia.Istilah
etika berkomunikasi di internet termasuk dalam netiquette atau network
etiquette. Netiquette (dalam
bahasa Indonesia : nitiket) adalah etika dalam menggunakan internet, yang
mencakup juga cara berselancar internet secara aman.
Bagaimana netiquette ini
menjadi hal penting yang perlu diperhatikan ? Diambil dari laman dinus.ac.id,
terdapat beberapa pelanggaran netiquette yang
hasilnya merugikan diri sendiri serta orang lain yang dampaknya hingga masuk
penjara. Beberapa contohnya adalah berita “Hina Lewat Twitter, Pelajar SMU di Malang
Jadi Tersangka” dan “Mencaci di Facebook, Mahasiswa Unej Diancam 4 Tahun
Penjara”. Hal pelanggaran netiquette
juga telah diatur oleh UU dengan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transtaksi Elektronik (ITE) yang beberapa di dalamnya membahas tentang pencemaran
nama baik dan penyebaran informasi kebencian atau SARA. Hal yang perlu
ditekankan disini bahwa saat berkomunikasi, informasi yang kita ketik akan
disampaikan ke sesama manusia bukan sebuah mesin, dan manusia juga perlu
dihargai. Selain itu, jika dilihat sendiri, internet
menjadi suatu wadah jaringan yang bisa mengancam diri kita sendiri. Hal ini
dikarenakan terdapat banyak pengguna internet yang berniat tidak baik, seperti hacker dan cracker. Salah satu tekniknya adalah phising, yaitu membuat sebuah laman login yang seolah-olah menyerupai aslinya. Kebanyakan pengguna
internet yang tidak berhati-hati akan memasukkan data mereka ke laman tersebut.
Hasilnya data tersebut bisa digunakan untuk masuk ke laman sebenarnya dan
menggunakannya untuk tujuan yang tidak baik, misalnya hacker bisa menggunakan akun tersebut untuk menyebarkan informasi hoax, yang pada akhirnya mengancam keamanan
pengguna internet yang asli.
Bahaya dari penggunaan internet sudah
dibahas, lalu bagamana konsep netiqeutte
ini bekerja ? Terdapat aturan-aturan dalam netiqeutte
yang harus dipenuhi oleh pengguna internet. Hal ini dimulai dari keselamatan diri
terlebih dahulu. Keselamatan diri ini merujuk kepada keamanan data dari
serangan hacker. Contohnya adalah
selalu menggunakan firewall dan antivirus.
Firewall merupakan sebuah sistem
keamanan yang mengecek setiap paket yang masuk dari internet. Firewall ini bisa berupa perangkat lunak
yang dipasang pada komputer. Salah satu fungsinya adalah membokir konten laman
yang dianggap berbahaya. Sedangkan antivirus
berfungsi untuk mengecek file
tersisipi program yang berbahaya atau tidak.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah awareness atau kewaspadaan. Selain
menggunakan firewall dan antivirus, saat
berselancar internet, pengguna sebaiknya bisa membedakan mana situs yang palsu,
yang akan meminta data priibadi dan situs yang memberikan informasi yang
berbahaya. Hal ini dikarenakan, firewall
dan antivirus belum tentu 100% berhasil membedakan mana file atau laman
berbahaya.
Hal ketiga adalah cara berkomunikasi. Hal ini
sangat penting untuk dilakukan karena pengguna internet sendiri adalah manusia
juga sehingga diperlukan rasa saling menghargai. Komunikasi yang dilakukan
disini adalah melalui social media
(forum) ataupun aplikasi chatting
(personal atau grup) seperti Facebook, LINE Messenger, Whatspp, Telegram, dll.
Untuk kenyaman berkirim pesan bisa dilakukan dengan panduan berikut :
(1)
pengiriman
pesan yang menggunakan bahasa Indonesia (atau bahasa yang dimengerti) secara
baik dan sopan, yang berarti informasi dapat dimengerti oleh lawan komunikasi. Perhatikan
pula penerima pesan, apakah merupakan seorang yang dihormati seperti dosen,
akun resmi, dan sebagainya. Jika iya, maka bahasa yang digunakan juga harus
sesuai standar penulisan (bahasa yang baku). Jika tidak, misalnya teman
sendiri, bahasa yang dimengerti saja sudah cukup. Hindari pula menggunakan font yang alay, yang berarti susah dibaca oleh penerima. Contohnya seperti ” ¤вяσα∂¢αѕт мєѕѕαgєѕ¤” atau mengirim pesan yang berisi kalimat tanpa
spasi. Pengecualian untuk hal ini terjadi jika memang yang dikirimi pesan
adalah sahabat sendiri atau seseorang yang tidak masalah untuk membaca pesan
tersebut.
(2)
Hindari pesan yang dikirim seluruhnya menggunakan huruf
kapital. Hal ini bisa dianggap sebagai emosi
marah atau kesal yang bisa membuat penerima merasa kesal pula.
(3)
Hal yang ketiga adalah opsional,
boleh dilakukan ataupun tidak. Hindari membalas pesan secara singkat jika pengirim
sudah mengirim penjelasan yang sangat panjang kemudian kita membalasnya dengan
satu hurus seperti “y” atau “k”. Beberapa orang sangat sensitif ketika tidak
diperhatikan yang akhirnya bisa membuat kesal orang tersebut. Sebaiknya balas
pesan tersebut dengan sebuah kalimat jika bisa, atau sebuah kata dengan bahasa
yang baik.
(4)
Hal yang keempat adalah opsional
juga, hindari melakukan awal chatting
dengan hanya melakukan spam “p”. Spam adalah pengiriman pesan secara
berkali-kali. Jika ada sesuatu yang diperlukan dan yang dikirimi pesan juga
bukan teman baik, hal tersebut akan membuat penerima malas membalas pesan kita
dan malah menggangap kita sebagai seseorang yang tidak sopan. Hal ini mungkin
tidak berlaku ke orang yang sangat kita kenal.
(5)
Hindari mengirimkan pesan yang
termasuk kedalam iklan ataupun informasi yang bersifat hoax. Hal ini akan
membuat penerima merasa tidak dihargai atau jika pengguna percaya informasi
tersebut, info tersebut akan dikirimkan lagi ke teman-temannya. Hal ini akan
sangat menggangu kenyamanan penerima pesan yang lain.
Hal keempat adalah cara berperilaku di internet.
Hal ini mencakup kepada hal yang dilakukan dalam jaringan internet. Hal ini
meliputi
(1)
Mengambil
informasi milik orang lain dan mengakuinya, hal ini dinamakan plagiat. Biasanya
hal yang diambil adalah sebuah hasil karya berupa gambar, tulisan, dan video.
Hal ini tentunya akan berdampak pada kerugian diri sendiri dan orang lain.
Parahnya, jika hal ini diketahui maka terdapat sanksi (yang biasanya terjadi di
media sosial) pem-bully-an hingga
terjerat UU ITE. Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi plagirisme adalah
jika gambar atau video, berikan watermark
(sebuah penanda siapa yang mengkreasi
atau membuat sebuah karya), jika memang tidak berisi penanda, maka hal yang
bisa dilakukan adalah melaporkan/ report,
maka secara otomatis, pengelola media sosial akan langsung melakukan pengecekan
untuk mencari karya yang asli.
(2)
Melakukan flamming(memanas-manasi), trolling(keluar dari topik pembicaraan)
ataupun junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum. Hal
ini dapat membuat pengguna lain terganggu saat berselancar internet.
(3)
Menjadi hacker atau
seseorang yang tidak bertanggung jawab. Beberapa pengguna internet sejak adanya
internet menganggap internet adalah tempat bermain yang bebas dari aturan, yang
menanggap merugikan orang lain tidak masalah asal tidak diketahui. Hal ini
seringkali ada seorang anak di bawah umur yang mencari cara-cara untuk menjadi hacker. Hal yang dilakukan mulai dari
peretasan situs pemerintah untuk tujuan bersenang-senang, mencuri data kartu
kredit lalu membelanjakannya sesukanya, membuat virus atau program jahat, dll.
(4)
Khusus untuk anak di bawah umur, pengawasan orang tua mungkin
diperlukan agar anak tersebut tidak mengakses seuatu yang berbahaya mulai dari
situs porno, atau video kekerasan, pembunuhan. Hal ini akan merusak psikologis
si anak.
(5)
Khusus untuk forum diskusi, biasanya sebelum memasuki forum
terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi dan Frequently Asked Question (FAQ) untuk pertanyaan yang umum
ditanyakan, yang sebaiknya dibaca sebelum melakukan diskusi. Aturan forum ini mungkin berbeda-beda di setiap forum
yang berbeda.
(6)
Jangan
melakukan cyber-bullying. Hal yang
bisa menjadi sebuah kebiasaan dalam berdiskusi di forum media sosial, saat
pendapat suatu pengguna tidak disetujui atau dianggap bodoh, pengguna lain akan
megejek pendapat tersebut, kemudian pengguna yang lain akan ikut-ikutan meski
padahal pengguna lain ini tidak tahu apa-apa. Hal yang paling menyebalkan
adalah ejek pendapat ini akan berlangsung tidak hanya ke pandapatnya tapi ke
penggunanya, yang diejek bukan pendapatnya saja tapi masuk ke pribadi pengguna
seperti foto profil dan sebagainya. Hal ini bisa menyebabkan cyber-bullying (menjelek-jelekkan
pendapat, menghina pribadi dengan kata-kata hingga bentuk konten foto pengguna
yang diedit). Semua pengguna bebas memberikan pendapat, sayangnya tidak semua
pengguna mau menerima pendapat itu secara baik. Pendapat ini juga bisa berupa
status yang dikirim di media sosial seperti facebook,
atau hal lain yang menyebabkan suatu tindakan bullying. Hal ini akan sangat membahayakan pengguna karena bisa
saja tidak setiap orang bisa bertahan dari efek penghinaan yang bisa
menyebabkan depresi hingga tindakan kematian. Oleh karena itu, sebaiknya
pengguna internet bisa menghargai suatu pendapat dengan melihat bahwa yang
berpendapat merupakan sesama manusia juga.
Pemahaman atas netiquette
mesti mulai ditumbuhkan, sebagai pengetahuan yang melekat pada individu ataupun
sebagai bagian budaya dari institusi. Ketidaktahuan atas netiquette akan menimbulkan dampak negatif yang sangat merugikan, mulai
dari diri sendiri hingga ke orang lain. Selain itu, internet memiliki karakter
‘menyimpan data’ yang kuat. Sebuah kesalahan yang dibuat akan tersimpan dalam
jangka waktu yang sangat lama, bahkan kadang selamanya yang secara tidak
langsung kesalahan tersebut bisa menjadi bukti yang berakibat pada adanya sanksi
yang diberikan.
Inget isiin sumber kalau mau kopas wkkw.
0 Response to "Netiquette"
Post a Comment